cara kerja transfer data

JELASKAN CARA KERJA TRANSFER DATA :

1. EMAIL
Surat elektronik atau pos elektronik (bahasa Inggris: email') adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur jaringan komputer (misalnya Internet).


Dengan surat biasa umumnya pengirim perlu membayar per pengiriman (dengan membeli perangko), tetapi surat elektronik umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk membayar sambungan Internet. Tapi ada perkecualian misalnya surat elektronik ke telepon genggam, kadang pembayarannya ditagih per pengiriman.

METODE PENGIRIMAN
Untuk mengirim surat elektronik kita memerlukan suatu program mail-client. Surat elektronik yang kita kirim akan melalui beberapa poin sebelum sampai di tujuan. Untuk lebih jelasnya lihat diagram dibawah. Contoh yang dipakai adalah layanan SMTP dan POP3.
Saya menulis surel → e-mail client (di komputer saya) → SMTP server penyedia e-mail saya → Internet → POP3 server penyedia e-mail penerima → e-mail client (di komputer si penerima) → surat dibaca si penerima
Terlihat surat elektronik yang terkirim hanya melalui 5 poin (selain komputer pengirim dan penerima). Sebenarnya lebih dari itu sebab setelah surat elektronik meninggalkan POP3 Server maka itu akan melalui banyak server-server lainnya. Tidak tertutup kemungkinan surat elektronik yang kita kirim disadap orang lain. Maka dari itu bila surat elektronik yang kita kirim mengandung isi yang sensitif sebaiknya kita melakukan tindakan pencegahan, dengan mengacak (enkrip) data dalam surat elektronik tersebut (contohnya menggunakan PGP, sertifikat digital, dan lain-lain)





2. BANK TELLER TERMINAL (ATM)

Penggunaan ATM oleh nasabah dimungkinkan dengan adanya Kartu ATM. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima data. Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah.

Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan meminta data PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di-input oleh nasabah. Kemudian setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak lain.

PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung ke sistem komputer bank untuk diverifikasi. Setelah data selesai diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke ATM. Nasabah akan dapatkan apa yang yang dimintanya di ATM.

Perlu nasabah ketahui bahwa mesin ATM tidak menyimpan data nasabah maupun PIN nasabah. Ini karena prinsip kerja mesin ATM hanya menyampaikan pesan (pass through request) nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan.




3. CREDIT CHECKING SYSTEM
Kartu kredit adalah suatu bagian penyelesaian transaksi ritel berupa kartu yang terbuat dari plastik. Penerbit kartu kredit (Bank) merupakan penjamin dari transaksi yang dilakukan oleh konsumen (pembeli) pada penjual (merchant).
Bagian-bagian kartu kredit.


Kartu kredit sebagai sarana untuk transaksi tentu dilengkapi dengan berbagai alat identifikasi. Bagian depan kartu kredit terdiri dari nama bank sebagai penerbit, nomor kartu (gambar2), logo kartu, nama pemegang kartu dan masa berlaku kartu kredit.
Bagian belakang kartu kredit di lengkapi dengan pita magnetik yang di sebut dengan magstripe (gambar 3). Pita magnetik terdiri dari batangan magnet dalam ukuran mili yang disusun sejajar sepanjang kartu.
Cara kerja kartu kredit

Setelah bank menyetujui kartu kredit yang anda ajukan, bank akan memberikan PIN sama seperti anda menerima kartu ATM dari bank.
Saat anda berbelanja di toko, mall, dan lain-lain- yang di akui oleh bank penerbit sebagai rekanan (merchant), kartu tersebut sudah bisa digunakan.

Merchant memiliki alat verifikasi elektronik (Electronic verification ) yang bisa mengidentifikai kartu kredit yang digunakan apakah masih berlaku atau tidak, limit dari transaksi yang di izinkan, data ini didapat dari pita magnetik yang berada di belakang kartu kredit. Jika masih berlaku transaksi dilanjutkan. Pemegang kartu memasukan PIN yang diterima dari bank penerbit.


4. HOTEL RESERVATION SYSTEM

yang berarti Sistem Informasi Reservasi Perhotelan merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang menawarkan suatu jasa dalam hal pendataan administrasi pada Reservasi perhotelan yang sangat memerlukan ketepatan mekanisme dan penataan yang terorganisir agar data dapat terkemas dan terjaga keamanannya dengan baik dalam bentuk database. Database tersebut dibuat dengan tujuan agar proses kerja lebih optimal dan dapat dilakukan secara cepat dan tepat dengan tingkat kesalahan yang dapat diminimalisasi.




5. TIRAFFIC CONTROL SYSTEM
Lampu lalu lintas merupakan salah satu perangkat pengendali lalu lintas, penetapan berapa detik waktu hijau, merah dan kuning dilakukan berdasarkan perhitungan lamanya waktu atas dasar besarnya arus lalu lintas yang masuk ke persimpangan. Besarnya arus lalu lintas disurvai kemudian data dimasukkan dalam formula untuk penetapan waktu yang paling baik. Namun besarnya arus berubah sepanjang waktu sehingga penetapan waktu tersebut hanya cocok dengan waktu pelaksanaan survai. Untuk meningkatkan akurasi pendekatan yang digunakan adalah dengan melakukan pengumpulan data secara terus menerus dengan menggunakan Loop detector (ditanam dibawah permukaan jalan) ataupun detektor lainnya sehingga perhitungan waktu diserahkan kepada controler (komputer) untuk menetapkan waktu terbaiknya.


Permasalahan yang kemudian timbul adalah bila pengemudi mendapat lampu hijau pada simpang yang satu kemudian sampai dipersimpangan berikutnya lampu baru berubanh menjadi merah, oleh karena itu salah satu langkah yang dilakukan adalah adalah melakukan koordinasi antar persimpangan sehingga bila suatu kendaraan sampai pada persimpangan berikutnya akan mendapatkan lampu hijau lagi yang disebut sebagai gelombang hijau (green wave).
Pertimbangan dalam mengatur gelombang hijau adalah jarak antar persimpangan, kecepatan kendaraan rata-rata untuk menetapkan waktu hijau persimpangan berikutnya yang disebut sebagai offset. Besarnya offset dihitung dengan menggunakan formula:
 L = \frac{J}{V}
dimana:
L = Offset, waktu hijau antara simpang pertama dengan simpang berikutnya, detik
J = Jarak antara simpang pertama dengan berikutnya, m
V = Kecepatan, m/detik
Bila jarak antar persimpangan semakin jauh maka efektivitas dari gelombang hijau akan berkurang, karena kecepatan kendaraan tidak akan sama sepanjang perjalanan sehingga bila jarak antar persimpangan sudah lebih dari 2 km koordinasi menjadi kurang efektip. Untuk meningkatkan efisiensi koordinasi dapat dilengkapi dengan rambu variabel yang menginformasikan koordinasi dilakukan pada kecepatan berapa agar pengemudi kendaraan yang melalui kawasan itu dapat menyesuaikan kecepatan.


6. POLICE EMERGENCY SYSTEM

server host yang terdiri dari modul komunikasi nirkabel, sebuah sistem, database dan sebuah microprocessor; kata host server yang menerima sinyal dari kartu magnetik dan hakim sumber sinyal, dan

polisi-sistem darurat polisi-warga sambungan menerima sinyal dari kata host server dan menghubungkan dengan polisi segera bagi polisi untuk pergi di tempat kejadian dalam waktu; kata daripadanya alat identifikasi kata kartu magnetis digunakan sebagai identifikasi pengguna, ketika ada peristiwa darurat terjadi, pengguna-down menekan tombol darurat dan tombol konfirmasi bersamaan untuk menghasilkan sinyal dan sinyal yang akan diteruskan ke host server melalui komunikasi nirkabel modul;
komunikasi nirkabel kata modul server menerima sinyal yang berasal dari kartu magnetik dan mengirimkan sinyal ke mikroprosesor; mengatakan prosesor membandingkan data dalam database untuk menilai apakah sumber sinyal sesuai dengan data dalam database, jika ya, kata sinyal ditularkan oleh kata host server ke polisi segera untuk polisi tiba di tempat kejadian di mana kejahatan terjadi.


7. AIRLANE SEAT RESERVATION SYSTEM
Berasal dari  arti Sebuah Sistem Reservasi Airline adalah bagian dari apa yang disebut Passenger Service Systems (PSS), yang mendukung aplikasi kontak langsung dengan penumpang.
Sistem Reservasi Airline (ARS) adalah salah satu perubahan paling awal untuk meningkatkan efisiensi. ARS akhirnya berkembang ke dalam Sistem Reservasi Komputer (CRS).  A Computer Reservation System adalah digunakan untuk reservasi maskapai penerbangan tertentu dan interface dengan Global Distribution System (GDS) yang mendukung agen-agen perjalanan dan saluran distribusi yang lain dalam membuat pemesanan untuk sebagian besar maskapai penerbangan utama dalam satu sistem.

Sistem Reservasi Airline berisi jadwal penerbangan, tarif tarif, penumpang reservasi dan tiket catatan. Sebuah maskapai penerbangan distribusi langsung bekerja dalam sistem reservasi mereka sendiri, serta mendorong keterangan kepada GDS. Kedua jenis saluran distribusi langsung adalah konsumen yang menggunakan internet atau aplikasi mobile untuk membuat reservasi mereka sendiri. Agen perjalanan dan lain saluran distribusi tidak langsung mengakses GDS sama seperti yang diakses oleh maskapai penerbangan 'sistem reservasi, dan semua pesan ditularkan oleh sistem pesan standar yang berfungsi terutama pada pesan TTY bernama SITA.  Karena sistem reservasi maskapai penerbangan bisnis aplikasi kritis, dan fungsional mereka cukup kompleks, operasi sebuah rumah dalam sistem reservasi maskapai penerbangan relatif mahal.
Sebelum diregulasi, maskapai penerbangan yang dimiliki sistem reservasi mereka sendiri dengan berlangganan agen perjalanan mereka. Hari ini, GDS dijalankan oleh perusahaan independen dengan maskapai penerbangan dan agen-agen perjalanan sebagai pelanggan utama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar